Rani adalah seorang pengusaha muda yang berhasil di umur 22 tahun. Rani mulai menggeluti bidang usaha dari umur 18 tahun. Tentu saja sudah banyak sekali naik naik turun yang dialami oleh Rani. Dimulai berjualan kerudung yang saat itu sedang hits dikalangan remaja, Rani dengan gigihnya berjualan menawarkan kepada teman-temannya. Tidak hanya itu ketika sedang booming makanan pedas yang saat itu menjadi makanan favorit para remaja, Rani pun mencoba berbagai cara untuk bisa memasak dan mencari resep yang pas untuk bisa membuat makanan pedas yang sesuai dengan lidah teman-temannya. Hingga akhirnya penjualan makanan pedas ini bisa laku sangat keras.
Saat berada di awal bangku perkuliahan, berawal dari iseng bermain instagram dan melihat sepatu – sepatu yang sangat bagus dan booming saat itu. Hingga akhirnya, setelah mencoba menjadi reseller Rani memberanikan diri untuk bisa memproduksi sendiri.sepatu untuk dijual. Setelah berbulan – bulan mencari produsen sepatu yang dapat diajak kerjasama, Rani bertemu dengan pak Naryo seorang produsen sepatu yang cukup handal. Awalnya, Rani berani untuk memproduksi 10 buah sepatu dan ia mulai menjualnya kepada teman – teman terdekat. Tidak mudah, selain itu Rani juga mencoba untuk menjualnya melalui marketplace yang saat ini sedang menjadi favorit karena berbagai promo menguntungkan yang ditawarkan.
Semakin lama usaha Rani semakin berkembang. Bahkan, saat ini permintaan pesanan sepatu sudah sampai ke pulau Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Bahkan beberapa ada pesanan yang harus dikirim Malaysia dalam jumlah cukup banyak. Selama sebulan Rani dengan bantuan pak Naryo bisa sampai membuat dan menjual 500 pasang sepatu. Hal itu semakin bulan semakin berkembang karena Rani selalu berusaha mengikuti trend yang ada. Sehingga tidak heran jika bisnis sepatunya banyak disukai oleh para konsumen.
Bulan Desember yang lalu, Rani mendapat pesanan sebanyak 300 pasang sepatu. Seperti biasa, pengerjaan sudah dilakukan 2 bulan sebelum waktu yang disepakati agar sepatu dapat jadi tepat waktu. Pak Naryo beserta timnya bekerja sangat keras agar pesanan sepatu dapat selesai. Sedangkan Rani juga masih sibuk untuk mempersiapkan ujian semester yang sedang berlangsung saat itu. Bukan hal yang mudah apabila berada posisi Rani yang harus bertanggung jawab untuk pesanannya dan juga harus bertanggung jawab pada pendidikannya. Sebisa mungkin Rani membagi waktu belajar, mengerjakan tugas dan mengontrol bisnisnya.
Mendekati bulan Desember, sepatu yang dibuat oleh pak Naryo sudah selesai semua dan siap dikirimkan. Rani dibantu oleh pak Naryo dan timnya untuk mempersiapkan sepatu agar dapat segera dikirimkan.Setelah siap mereka menghubungi agen pengiriman untuk mengambil barang yang akan dikirim. Estimasi yang ditawarkan agen pengiriman kepada Rani sekitar 1- 2 minggu kedepan barang akan sampai ke tempat tujuan. Setelah itu, dengan senang hati dna merasa aman Rani memberitahu kepada pemesan bahwa barang akan sampai sekitar 1-2 minggu lagi. Seperti biasa, Rani juga mengingatkan kepada pemesan untuk melakukan pelunasan begitu barangnya sampai ke tujuan dan keduanya pun bersepakat.
Selang 2 minggu berlalu dan Rani mulai gelisah karena belum ada kabar dari pelanggan yang memesan sepatunya. Tidak hanya itu, agen pengiriman pun juga tidak dapat dihubungi sehingga Rani tidak dapat melacak pengiriman yang sudah dilakukan. Bingung dan panik yang dirasakan oleh Rani menjadikan ia berani untuk menghubungi pemesan. Seolah ia pasrah dengan hal yang terjadi dan menunggu jawaban dari pemesan ketika mengkonfirmasi apakah sepatu pesanannya sudah sampai. Sesuai dengan dugaan Rani, bahwa barang pesanan belum sampai di pesanan. Beruntung pemesan tidak marah dan tidak menuntut ganti rugi karena kebetulan acara yang seharusnya menggunakan sepatu Rani untuk acara amal harus diundur.
Rani merasa sedikit lega akan tetapi tetap saja ia tidak bisa membiarkan hal ini terjadi lagi. Tentu saja hal ini bisa diatasi jika dari awal Rani menggunakan SSC pada saat pengiriman barangnya. SSC yang mendukung sistem supply chain menggunakan teknologi canggih Blockchain sehingga pengiriman barang dapat terlacak secara real time dan semua data yang disajikan secara rinci dan akurat. Kalau sudah begini, Rani tidak perlu panik lagi dan akan tetap merasa aman jika harus mengirim pesanannya ke konsumen Yuk cari tau informasi lebih lanjut di https://ssc.co.id/
Tidak hanya itu, selain kewalahan karena harus membagi waktu antara kuliah dan bisnisnya tak jarang jika Rani juga kewalahan ketika harus mengatur keuangan bisnisnya. Selama ini, ia dibantu oleh kakaknya Ratna yang merupakan mahasiswa akuntansi. Akan tetapi, Ratna yang saat ini sudah semester akhir harus fokus untuk menyelesaikan skripsinya. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan lagi oleh Rani, karena Ratna mengenalkan YONK sebagai aplikasi dengan teknologi canggih blockchain yang dapat menjadi perencana keuangan bisnis dan membantu bisnis Rani agar tetap jalan. Sehingga, Rani bisa lebih banyak fokus ke pendidikannya. Informasi selengkapnya tentang YONK klik https://yonk.io/